Genset 3 Phase

Dalam dunia generator set, ada beberapa istilah yang seharusnya pembeli atau penjual pahami. Seperti contohnya adalah kata phase atau fase. Hal tersebut berkaitan dengan daya, kapasitas, tenaga, dan mesin yang digunakan. Umumnya, untuk genset daya tinggi akan digunakan 3 phase. Namun, apa yang dimaksud dengan genset 3 phase? Berikut ulasannya.

Arti Dari 3 Phase

Dalam dunia kelistrikan, nama atau istilah ini bukanlah hal yang asing. Bahkan kerap ditemukan pada banyak perangkat penghasil daya listrik. Secara garis besar, prinsip yang sama digunakan untuk generator set sebagai cara menghasilkan daya listrik yang mumpuni. Hal tersebut karena jaringan listrik yang digunakan menggunakan 3 kawat phase dan 1 netral.

Rangkaian kawat Phase R,S,T dan N (atau ground) tersebut juga disebut dengan 3 kabel bertegangan dan 1 kabel netral. Sistem 4 kawat tersebut akan hasilkan arus bolak balik atau AC (Alternating Current). Yang kemudian mampu hasilkan 50 Hz maupun 60 hz standard frekuensi. Sistem dasar yang digunakan adalah rentangan tegangan fasa sebesar 120°.

Listrik 3 Fasa Pada Generator Lokal Dan Jenis Output

Listrik

Penerapan pada genset 3 phase dibangkitkan oleh medan fluks yang terjadi di antara rentangan tegangan fasa tersebut. Dengan jarak yang tepat di angka 120° antara satu dan lainnya, terciptalah tegangan sistem yang disesuaikan dengan standar lokal. Standard yang disebut adalah peraturan dari PLN dengan besaran daya 380 V di frekuensi 50 Hz.

Ternyata output dari 3 phase bergantung dari 2 jenis kumparan yang digunakan. Yang paling umum adalah penggunaan 4 kawat (telah dijelaskan sebelumnya), namun ada juga sistem dengan nama 3 fasa 3 kawat. Pada jenis 4 kawat, kumparan tersebut biasanya dihubungkan secara bintang, sebaliknya akan dihubungkan secara delta.

Hubungan stator bintang dan delta akan mempengaruhi kondisi daya listrik yang dihasilkan. Pada desain bintang, 3 buah phase akan bertemu pada satu titik netral yang mana menghasilkan 380 volt daya dengan genset 3 phase tegangan 220 volt. Hal tersebut berarti arus listrik yang dihasilkan sudah siap digunakan dan sesuai tegangan standard Indonesia.

Berbeda dengan hubungan delta yang mana tidak menggunakan satu titik netral, melainkan phase berhubungan satu sama lain. Hasil outputnya pun dianggap lebih besar, yang mana tidak sesuai dengan standar lokal. Solusinya adalah menggunakan trafo distribusi yang berguna sebagai titik netral dan menyesuaikan dengan kebutuhan tegangan Indonesia.

Keuntungan Penggunaan Listrik 3 Fasa

Penggunaan Listrik

Bisa dikatakan jumlah fasa yang lebih besar mampu menghasilkan output yang lebih besar pula. Dalam hal genset, keuntungan yang diberikan muncul dalam bentuk kapasitas daya listrik yang lebih tinggi. Biasanya daya atau tegangan yang dihasilkan genset akan sesuai untuk penggunaan bangunan industri menengah dan besar, seperti hotel dan pabrik.

Penggunaan genset 3 phase tersebut biasanya untuk bangunan yang memerlukan jaringan lebih banyak atau menggerakkan motor industri bertenaga besar. Selain itu, arus yang mengalir cenderung lebih rendah meski dengan daya yang sama. Karena itu, kabel yang digunakan bisa lebih kecil. Anda bisa tanyakan pada distributor genset, seperti Era Genset Indonesia yang sudah ahli dalam bidangnya.

Berdasar dari informasi yang telah disampaikan, bisa disimpulkan bahwa 3 fasa atau phase yang tercantum pada generator berkaitan dengan sistem kelistrikan mesin. Arus bolak balik yang dihasilkan dan telah disetarakan dengan frekuensi standard mampu hasilkan daya yang lebih besar. Untuk genset dengan spesifikasi tersebut, Anda bisa temukan dan beli melalui eragenset.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *